Selasa

Bila Pensiun dari PP Muhammadiyah, Din Ingin Jadi Pemain Ketoprak

Jakarta - Selama ini orang melihat sosok Din Syamsuddin sebagai politikus dan Ketua Umum Muhammadiyah. Namun tidak untuk malam ini. Dalam rangka memperingati Muktamar Muhammadiyah, Din bersama beberapa seniman Yogyakarta bermain ketoprak yang berjudul 'Pletheqing Surya Ndadari (sang surya yang bersinar).

Dalam pertunjukan tersebut Din berperan sebagai Ki Pamungkas, yang merupakan tokoh pendamai dalam sebuah kehidupan sosial di masyarakat. Sesuai dengan tema 'sang surya yang bersinar', sinopsis ketoprak mengilustrasikan perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah.

Din yang mengenakan batik warna biru lengan panjang, dipadukan dengan bawahan batik dan blankon coklat, tampak serasi dengan lakon yang diperankan. Tidak hanya itu, Din juga tampil dengan full make up untuk mendukung penampilannya malam ini.

"Kebetulan peran saya sebagai Ki Pamungkas, yaitu tokoh pendamai,yang penuh hikmah menyampaikan tausiyah. Oleh karena itu saya ya pede-pedean saja lah, apalagi didamping pemain profesional," kata Din kepada wartawan di Taman Budaya Yogyakarta, Jl Srimedari, Yogyakarta, Selasa (6/7/2010).

Saat melakonkan 'Ki Pamungkas' di atas pentas, Din tampak tidak grogi. Padahal menurutnya tidak ada persiapan khusus untuk pementasan malam ini.

"Nggak ada persiapan khusus, baru tadi juga latihan bersama," ujarnya di sela-sela pementasan.

Din mengaku sangat mengapresiasi kesenenian ketroprak bahkan dirinya bercita-cita kelak bila tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum Muhammadiyah, Din ingin beralih profesi menjadi pemain ketoprak.

"Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kawan-kawan seniman dan budayawan Yogya yang ikut menggembirakan Muktamar kali ini, apalagi opera ini merupakan seni yang hidup dan diminati masyarakat kita. Oleh karena itu saya berpikir kalau nanti nggak menjabat jadi Ketua PP lagi saya mau alih profesi jadi pemain ketoprak," canda Din kepada wartawan.

Di mata Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, ketroprak bukan hanya sebuah kesenian trasional, tetapi juga bisa menjadi alat dakwah.

"Konsep ini sudah kita pikirkan, yaitu konsep dakwah struktural yang artinya dakwah dengan konsep budaya. Dan karena Muhammadiyah itu organisasi modern, keren dan tidak antiseni, saya rasa ini bisa kita lakukan ke depan" terangnya.

Pementasan ketoprak selain dimeriahkan oleh Din, beberapa seniman seperti Tarzan dan Yati Pesek juga ikut memeriahkan acara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar